Senin, 29 April 2013

lamPu KoTa







kita pernah membagi cahaya di keremangan kota, di mana setiap kerlipnya menawarkan tawa, meredup lemah jadi cerita

aku, lampulampu redup di taman kota. diam, sebisu masa lalu, perlahan-lahan padam seperti matamu

kotamu hatimu, pernah menitipkan cahaya remang pinggir jalan, saat pelukan kita tiba-tiba renggang

Hatimu kota tua, aku musafir cinta yg ber kelana, singgah menawarkan aneka cat warna. di hati mu

Setajam apakah malam mengiris heningmu, kotaku, membagiku sebagai belahan rindu yang esok kautunggu.

Separuh jiwaku masih tertinggal di sudut kotamu, terkepung kenangan. dan ragu

Rasanya aku berada di kota mati, sebab engkau pergi dan membiarkan jantung ini berdetak sendiri.

dan Aku menyerah di kotamu, rindu yang selalu berputar pada jalan kenangan,dan lorong-lorong kesunyian hanya bisa diakhir oleh jaman dan waktu

Minggu, 28 April 2013

kaya dan miskin

Suatu hari Seorang ayah dari keluarga yang makmur mengajak anak lelakinya ada suatu daerah untuk memperlihatkan padanya bagaimana kehidupan masyrakat miskin

Mereka menghabiskan beberapa waktu dan malam dipertenakaan untuk merasakan kehidupan keluaraga miskin

Dalam perjalanan pulang, sang ayah bertanya pada anak lelakinya


Bagaimana perjalanannya?

Ini menyenangkan, Ayah.

Apakah akmu bisa melihat kehidupan orang miskin? Tanya sang Ayah.

Oh Ya, jawab anak lelaki.

Jadi, katakan padaku, apa yang kamu pelajari dari perjalanan ini? Tanya sang Ayah.

Jawab sang anak:

Aku melihat bahwa kita punya 1 ekor anjing dan mereka punya 4 ekor anjing.

Kita punya kolam renang yang menjangkau taman kita dan mereka punya teluk yang tak berujung…..

Kita punya lampu taman buatan luar negeri dan mereka punya bintang dilangit malam.

Teras belakang kita menjangkau pekarangan dan mereka punya seluruh alam semesta.

Kita punya sejengkal tanah untuk hidup dan mereka punya ladang luas untuk hidup selamanya

Kita punyak banyak pembantu yang melayani kita, tapi mereka saling melayani.

Kita selalu membeli makan, tapi mereka meyediakan sendiri.

Kita punya dinding-dinding untuk melindungi harta benda kita; Mereka punya teman untuk melindungi mereka


Sang Ayah hanya terdiam terpaku

Lalu sang anak menambahkan ,

Terimakasih Ayah untuk menunjukkan seberapa miskinnya kita

Jumat, 26 April 2013

DORAEMON

Hidup ini terlalu indah untuk dilewatkan walau hanya 1-2 hari.....

Pernahkah dari kalian ingin buru-buru hari itu berakhir?

Pernahkah dari kalian ingin suatu hari nanti menjadi spesial....

Ketika hari itu tiba,
Ketika tiba waktunya...
Tak bisakah waktu berhenti sesaat?
Itu kalau aku bahagia....

Kalau aku sedih tak bisakah waktu ini berputar lebih cepat?

Yang ada kembali aku dan kalian menyalahkan tuhan

Seolah tuhan adalah doraemon

Padahal doraemon kita adalah doraemon hebat....

Ketika banyak lidah mulai beradu dengan liang dan rongga mulut....

Ada banyak kalimat terucap dan sumpah serapah keluar

Mari belajar berhitung tambah kurang,banyak mana?doa baik untuk sang doraemon,atau sumpah serapah???

Kita seringkali kurang ajar pada si doraemon

Kita cuma nobita yg maunya dituruti saja keinginannya

Sekali gagal nangis.
Sekali berhasil sombong

Sisakan saja sedikit airmatamu untuk doraemon....

Agar ketika kau memohon pada doraemon

Bukan airmata buaya yang kau cucurkan...

Kau dengan gagahnya menangisi kepergian kekasihmu

Kau dengan gagahnya tidak menangisi kepergian "bekas"istri/suamimu

Tapi kau tak pernah dengan gagahnya ketika bersujud dan mengatupkan tangan menangis histeris untuk bersyukur...

Kau berlaku seolah-olah aku ini doraemon-mu

Kau berlaku seolah-olah kaulah doraemonnya

Sehingga aku yang menuruti keinginanmu

Sahabat...
Sudahkah kita jadi nobita yang baik?
Sahabat
Doraemon kita jauh lebih hebat
Sahabat doraemon kita bukan robot
Tapi sahabat doraemon kita pencipta humanisme terbaik.......

Ketika kau sedih karena ditinggal kekasih
Ketika kau sedih karena ditinggal orangtuamu
Ketika kau sedih
Karena suatu hal

Sisakan saja setetes airmata tulusmu untuk DIA.....karena DIA maha mengetahui yang terbaik untuk hidupmu......

Kamis, 25 April 2013

LiDah iTu RajA

Aku membayangkan apa yang ditimbulkan kebencian dan perpecahan antar sesama manusia. Tak aneh bila sebagian orang terasa lebih berat daripada gunung bagi sebagian yang lain. Karena itu, mereka tak sudi melihat, duduk dan pergi bersama, bahkan datang memenuhi undangannya. Menurutku, yang paling banyak menghantarkan seseorang pada kondisi ini adalah salah satunya karena faktor “Lidah”.

Betapa banyak pertengkaran yang meletus di antara sesama saudara, suami isteri, dan sebagainya dikarenakan caci maki, gunjingan serta kata kata kotor.

Selama bisa menyampaikan gagasan dengan cara yang baik, mengapa kita harus bersandar pada cara yang tidak baik?

Konon seorang raja yang diagungkan bermimpi giginya rontok, esok harinya ia memanggil seorang penafsir mimpi untuk menanyakan artinya. Mendengar penuturan sang raja, mendadak wajah sang penafsir berubah. Berkali kali ia mengucapkan, Audzubillah…Audzubillah…

Ada apa dengan mimpiku? Tanya sang raja terkejut.

Sang penafsir berkata ,” Engkau akan menjalani hidup bertahun tahun, saat itu , anak dan isterimu meninggal dunia semuanya. Dan , tinggallah engkau seorang diri dalam istanamu.”

Sang raja marah, sumpah serapah dan kalimat laknat terlontar, sang penafsir pun dihukum dang digiring ke penjara.

Setelah itu, sang raja memanggil penafsir mimpi lainnya,setelah mimpi itu diceritakan, sang raja menanyakan artinya. Mendengar penuturan sang raja, wajah penafsir berubah menjadi ceria, senyum merekah. Ia berkata,”berbahagialah, sungguh baik, wahai raja.”

“Apa arti mimpiku?” Tanya raja penasaran.

Sang penafsir berkata,” Mimpimu punya arti, engkau panjang umur, engkaulah orang terakhir yang akan meninggal dunia di antara keluargamu dan , engkau akan menjadi raja sepanjang umurmu”.

Sang raja tersenyum ceria, lalu ia perintahkan agar sang penafsir ini diberi hadiah. Jadi ia senang terhadapnya, dan tidak suka pada penafsir yang pertama.

Padahal, coba di pahami, dua penafsiran mimpi itu tiadalah berbeda. Yang pertama menggunakan dengan caranya , dan yang kedua diuraikan apapun dengan cara yang lain.

Ya, lidah memang adalah raja.

Senin, 22 April 2013

GOOD STORY FOR US



Pagi itu klinik sangat sibuk ? Sekitar pk.9:30 seorg pria berusia 70-an datang utk mmbuka jahitan pd luka di ibu-jarinya ? seorang suter mnyiapkan berkasnya & memintanya menunggu ? sebab semua dokter masih sibuk ? mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewkt menunggu ? pria tua itu nampak gelisah ? sebentar² melirik ke jam tangannya ? suster itu merasa kasihan ? Jadi ketika sedang luang suster itu sempatkan utk memeriksa lukanya, & nampaknya cukup baik & kering ? tinggal mmbuka jahitan & memasang perban baru ? Pekerjaan yg tidak tll sulit, shg atas persetujuan dokter, suster itu putuskan utk melakukannya sendiri.

Sambil menangani lukanya ? suster itu bertanya apakah bapak punya janji lain hingga tampak trburu² ? Lelaki tua itu mnjwb tidak, saya hendak ke rmh jompo utk makan siang bersama istrinya, spt yg dilakukannya sehari² ? bapak itu menceritakan bhw istrinya sudah dirawat di sana sejak bbrp wkt & istrinya mngidap penyakit ALZHEIMER ? Lalu suster itu bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat ? dan bapak itu mnjwb bhw istrinya sudah tidak lagi dapat mngenalinya sejak 5 tahun terakhir.

Suster itu sangat terkejut & berkata: Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?

bapak itu trsenyum sambil tangannya menepuk tangan suster itu & berkata: Dia memang tidak mngenali saya, tetapi saya masih mngenali dia, kan?

Suster itu terus menahan air mata sampai bapak itu pergi

Cinta kasih spt itulah yg kita mau dalam hidup
Cinta sesungguhnya » tidak bersifat fisik atau romantis.

Cinta sejati » menerima apa adanya:
? yg terjadi saat ini
? yg sudah terjadi
? yg akan terjadi
? yg tidak akan pernah terjadi